Minggu, 26 Februari 2012

Oase



Rerumputan pun pasti melambaikan tangannya
pohon pun pasti menarikan tariannya
Pertanda bangga

Buat dia,
nyawa adalah mereka
yang lahir dari rahimnya
tanpa mengeluh akan pesakitannya
menjalani roda dunianya

Wanita berkulit gelap itu,
yang tiada letih melawan petir
yang dengan sekejap saja
mampu buyarkan semua karyanya

Wanita setia itu
yang selalu ku kecewakan
Wanita tegar itu
yang selalu ku patahkan semangatnya
Wanita mulia itu 
yang selalu ku lukai dengan nodaku

Telapak kakimu,
tempat ku meminta maaf
meminta restu
meminta surga

Masih pantaskah aku meminta surga itu?
Mama. . . .





2 komentar:

Nopendra mengatakan...

mantap.

Ladove mengatakan...

unyuk-unyuk
makacieee